Kamis, 26 September 2013


Judul Buku : Breath Becomes Wind, Old and New in Karo Religion, University of Otago Press
Introduction
Chapter I The Karo World Karo Society
Kiniteken Si Pemena : The Original Belief
Chapter II The Intrusion of New Religion Islam and Christianity
Chapter III
The Process of Religious Change The Protestant Mission and the Colonial Penetration of Tanah Karo
The Christian Mission In Tanah Karo 1890-1942
Roman Catholic Christianity Religion and Sosial Change in Tanah Karo 1940-1950 Post War Developments, 1950-1965 Into The New Indonesia 1965-
The Roman Catholic Church Islam New Religious Movements
Chapter IV
Conclusion : Old And New Religion and Karo Society From Old to New –
Aspects of Religious Change in Karo Society

Glossary of Terms and Abbreviations Sources Appendix Notes index

Penulis Rev. Rae Simon (M.A., B.D., Th.D.)
Part time Minister, Karo Batak Protestant Church Bandung 1972-1975
Church worker Karo Batak Protestant Church, North Sumatra 1976-1978 in Langkat (1976) and the Karo Highlands undertaking congregational development, educational, evangelistic, rural and community development, ministries, with some in-service training programmes and regular ministry.

Returned to New Zealand 29-8-1978

Chinese Church Dunedin (honorary minister) 1980 to 1984 St Stephens Church Dunedin 16-11-1978-1984

Part time Tutor, Faculty of Theology, University of Otago (Patristics and early Church history)

Moderator of the Synod of Otago & Southland 1984 and Apr 2003

Moderator of Southland Presbytery from 1 May 2004 Minister Emeritus 31 July 2005

Associate lecturer, Department of Theology and Reigious Studies, University of Otago, 2005-present

Visiting Professor, Centre for Religious and Cross cultural Studies, Graduate School, Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia, 2007, 2008.

Priory Dean (senior ecclesiastical officer of the New Zealand Priory), Order of St John, 2006 - present.

Latar Belakang Penulisan Buku
Simon Rae mengatakan bahwa Indonesia merupakan areal yang sangat kaya untuk melakukan studi masyarakat dan studi mengenai budaya, baik studi selama periode kolonial dan studi sejak kemerdekaan Indonesia. Studi agama di Indonesia merupakan bentuk penyelidikan budaya karena pentingnya agama dalam kehidupan masyarakat. Beberapa tahun terakhir gereja-gereja Protestan telah melakukan program belajar mandiri dan telah membuat banyak catatan tentang data sosial dan sejarah perkembangan mereka. Penelitian ini dilakukan atas saran dari pemimpin Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang ikut terlibat dalam proses penelitian ini, mengingat aspek apa yang sudah terjadi kemudian proses sosial yang cepat dan perubahan agama. Penelitian lapangan yang dilakukan Simon Rae adalah antara tahun 1972 dan 1978 di antara orang Karo di Jogjakarta, Bandung serta Jakarta dan kemudian pada tahun 1976 di wilayah Binjai-Langkat dan pada tahun 1977 - 1978 di desa dataran tinggi Karo yaitu Singgamanik dan daerah sekitarnya. Penelitian lapangan ini memberikan kesempatan bagi Simon Rae untuk menyelidiki sejarah lisan tentang perubahan sosial dan keagamaan dalam masyarakat Karo. Referensi diambilnya dari sumber-sumber tertulis yang mencakup tulisan-tulisan yang meneliti lokal Karo dan nasional untuk melihat proses perubahan agama di Tanah Karo. Demikian juga sumber-sumber dari tulisan yang menceritakan Tanah Karo di bawah kekuasaan Belanda pada tahun 1904 yang juga merupakan sumber yang ideal untuk studi perubahan agama dalam masyarakat Karo.
Simon Rae mengatakan bahwa buku ini bukan sejarah misi Belanda di Tanah Karo, juga bukan sejarah dari Gereja Batak Karo Protestan. Simon Rae tidak punya kesempatan untuk meneliti arsip arsip baik di Nederlandsch Zendelinggenootschap atau di Gereja Batak Karo Protestan dan dia telah membatasi perhatiannya kepada dokumen masyarakat Karo, laporan lembaga dan tulisan yang dipublikasikan. Buku ini juga bukan sebuah penelitian yang rinci untuk studi agama primal Karo – tetapi itu merupakan tugas yang masih harus dilakukan ke depan. Studi yang dilakukan Simon Rae adalah studi tentang proses perubahan agama di Tanah Karo, perubahan masyarakat dengan cara pendekatan terhadap struktur dan fungsi sosial dan juga dari aspek utama dari keyakinan dan ritual dalam agama asli Karo dan kesimpulan dari pemeriksaan secara singkat dari agama Karo yang telah berubah itu. Pusat yang menarik di sekitar perubahan agama, dan sosial, politik dan faktor-faktor budaya yang terjadi pada waktu yang berbeda. Agama utama diselidiki dari sudut pandang orang Karo (informan Karo) dan Simon Rae tidak berani masuk ke dalam dunia keagamaan yang jauh lebih rumit. Buku ini juga mengomentari Islam, Kristen dan “Hindu-Buddha” yang muncul di Tanah Karo pada tahun 1978 yang bersumber dari sudut pandang orang Karo dan para pengamat Karo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar